Jalanan Medan siang itu padat, klakson bersahut-sahutan. Di pinggir Jalan Gatot Subroto, seorang sopir taksi tua bernama Bang Rahmat sedang menunggu penumpang. Mobil tuanya berhenti di bawah pohon, pintu terbuka sedikit biar angin bisa masuk.
Rutinitas jadi sopir taksi sudah ia jalani lebih dari 15 tahun. Kadang sepi, kadang ramai. Hari itu sepi, jam makan siang orang sibuk di kantor. Sambil menunggu, ia buka ponsel. Bukan untuk membaca berita, tapi untuk sesuatu yang bisa mengusir bosan: Mahjong Ways 2.
Awalnya hanya iseng. Dari saldo tipis yang tersisa, ia coba spin pelan-pelan. Tak berharap apa-apa, hanya sekadar mengisi waktu luang di tengah teriknya kota Medan.
Beberapa menit berlalu, hasilnya biasa saja. Kemenangan kecil, kalah lagi, lalu kosong. Sampai tiba-tiba muncul pola yang bikin matanya tak berkedip: scatter berderet rapi.
“Ah, paling sebentar,” batinnya. Tapi layar ponsel seolah memberi kejutan. Perkalian makin besar, kemenangan kecil berubah jadi tumpukan angka. Saldo yang tadinya hampir habis melonjak.
Bang Rahmat masih duduk tenang di kursi sopir, tapi tangannya gemetar. Dalam hitungan menit, saldo tembus belasan juta. Ia terus bertahan, sampai akhirnya total mencapai 55 juta rupiah. Seorang sopir taksi yang biasanya mengais 200 ribu sehari, hari itu mendapat jackpot tak terduga.
Seperti kebanyakan pemain, Bang Rahmat juga pernah rungkad. Tak terhitung berapa kali ia kalah. Bahkan sempat menyesal karena modal bensin habis gara-gara tak bisa menahan diri.
Pengalaman itu jadi guru paling keras. Ia mulai mengatur pola main. Tak lagi gegabah dengan saldo besar. Lebih sering memulai dengan nominal kecil, lalu naik perlahan jika suasana hati sedang tenang. Katanya, jangan pernah main dalam keadaan emosi atau terburu-buru.
Jackpot Rp55 juta itu bukan hanya rezeki mendadak, tapi juga semacam pembuktian. Bahwa balik modal setelah rungkad bukan mustahil, asal tahu kapan harus berhenti.
Uang sebesar itu tentu mengubah banyak hal. Sebagian ia gunakan untuk melunasi cicilan motor anaknya. Sebagian lagi disimpan untuk kebutuhan rumah. Sisanya tetap ia sisihkan sebagai modal bensin harian, supaya kerja tetap jalan.
Menariknya, Bang Rahmat tidak lantas besar kepala. Ia tahu keberuntungan tidak datang setiap hari. “Namanya rezeki, ya datang sesekali. Jangan ditunggu terus,” ucapnya sambil tersenyum.
Bagi dia, Mahjong Ways hanyalah hiburan tambahan. Bukan pekerjaan utama. Taksi tetap jadi sumber nafkah. Bedanya, kali ini ia punya cerita tak biasa: dari sekadar menunggu penumpang, bisa pulang membawa puluhan juta.
Kisah Bang Rahmat jadi pengingat bahwa rezeki kadang turun di waktu paling tidak terduga. Bukan soal strategi canggih atau modal besar, kadang keberuntungan datang begitu saja.
Namun tetap, jangan lupa: pengalaman pahit rungkad juga nyata. Jadi kalau ingin mencoba, jalani dengan bijak. Anggap hiburan, bukan jalan hidup.
Coba rasakan sensasi Mahjong Ways 2 dengan cara yang cerdas. Mulai dari kecil, nikmati permainannya, dan siapa tahu giliranmu yang dapat jackpot mendadak.